Sabtu, 25 Desember 2010

Mengatasi zaman gendeng


Mengatasi zaman gendeng
serba bingung bagaimana bertindak
ikut edan tak tahan
jika tak ikut tak kebagian rezeki haram
hingga kelaparan
namun telah dinasibkan
Seuntung apa pun orang yang lu[a
Tak seberuntung orang yang ingat dan wspada

(Ranggawarsita)

Sabtu, 20 November 2010

Sajak-sajak dan Prosa Lirik

JALALUDDIN RUMI

Terjemahan Abdul Hadi W M

JIWA DAN PENGETAHUAN

Hanya dengan pengetahuan jiwa manusia diuji

Jika pengetahuan berlimpah, jiwa menjadi agung dan abadi

Jiwa kita mengungguli jiwa makhluk lain di luar manusia

Semakin berilmu semakin jiwa dapat dikenal

Meski jiwa malaikat dikatakan lebih luhur dan mulia

Sebab mereka serba sempurna dan tidak memiliki perasaan

Jiwa pemilik kesadaran dan nurani lebih unggul dari jiwa malaikat

Karena itu tinggalkan perbuatan hina, carilah pengetahuan

Sebab hanya dengan itu kau dapat mengungguli malaikat!



Karena memiliki pengetahuan nama-nama

Adam dihormati dan disanjung oleh para malaikat

Jiwanya ditinggikan oleh Tuhan sebab berpengetahuan

Betapa Tuhan Yang Maha Tahu akan berkata,

”Yang lebih mulia harus menyembah yang lebih rendah!”?

Tidakkan Keadilan Tuhan dan Kasih Sayang-Nya

Membenci duri tak berharga disanjung oleh sekuntum mawar?



Lantas apakah jiwa itu sesungguhnya? Kesadaran akan baik dan buruk!

Ia adalah zat yang tidak menyukai kerusakan

Dan sangat menginginkan serta menjunjung kebaikan.







ORANG MUNAFIK



Orang munafik melakukan salat dengan sikap bunglon untuk memicu pertikaian, dia tidak sungguh-sungguh memohon kepada Tuhan.

Dengan bersalat, puasa, beribadah haji dan berzakat orang mukmin berada dalam kemenangan, dan dapat menaklukkan orang munafik.

Kemenangan pada akhirnya berada di tangan orang mukmin; kekalahan akan menimpa orang munafik sampai Hari Kemudian.

Walaupun keduanya melakukan permainan yang sama, perumpamaannya seperti perbedaan orang Mirwan dan orang Rayy.

Masing-masing berjalan ke tempat yang sesuai bagi mereka, masing-masing ditempatkan sesuai dengan namanya.

Jika ia mukmin sejati jiwanya akan selalu riang; namun jika ia orang munafik maka jiwanya akan ditelan kobaran api.

Nama orang mukmin dicintai sesuai dengan niat hatinya, yaitu keimanannya yang mendalam; nama orang munafik dibenci sesuai tabiatnya yang tercela.

Empat huruf, mim, wau, min dan nun tidak melahirkan kemuliaan; perkataan muk-min untuk menunjukkan nama semata-mata.

Jika kau menyebut orang mukmin itu munafik, ejekan ini justru akan menjadi kalajengking dan menggigitkan sengatnya kepadamu.

Jika nama seseorang tidak berasal dari Neraka, mengapa jiwanya harus terbakar oleh kobaran api Neraka?

Jeleknya nama yang cela tidak berasal dari huruf; rasa pahit air laut tidak berasal dari perahu yang memuat air laut itu.

Huruf adalah perahu; makna yang terkandung di dalamnya bagaikan air laut, “Bersamanya (Muhammad) induk segala kitab (al-Qur`an)”.

Di dunia ini air laut yang pahit berbeda dengan air laut yang manis, di antara keduanya ada pemisah atau perantara (barzakh) yang tidak mudah diseberangi.

Ketahuilah bahwa kedua sungai ini satu semata asalnya. Lalui keduanya, jejakkan langkahmu menuju asalnya!







INDRA JASMANI



Indera jasmani adalah tangga menuju dunia ini; indra rohani adalah tangga menuju langit.

Carilah kesehatan jasmani dari para tabib; mintalah kesehatan rohani dari kekasih.

Yang pertama timbul disebabkan pertumbuhan jasmani yang baik, yang lain datang disebabkan luluhnya tubuh jasmani.

Jalan kerohanian meluluhkan tubuh, namun sesudah itu memulihkannya kembali dengan kekuatan rohani yang berlimpah.

Luluhkan nafsu jasmani agar Perbendaharaan-Nya yang tersembunyi (kanz makhfiy) itu kaujumpai, dan dengan itulah tubuh dapat kaubangun lagi lebih baik dari sebelumnya.

Bendunglah air dan bersihkan dasar sungai, kemudian alirkan air minum dari dasar sungai.

Belahlah kulit dan singkirkan karat besi dari anak panah, baru kulit tumbuh dengan segar di atas lukanya.

Rebutlah benteng dan ambil ia dari tangan orang kafir; kemudian tegakkan seratus menara dan tembok perlindungan.





PERBUATAN ORANG YANG KEJI

Sekarang ini banyak sekali setan memakai rupa Adam, jangan mudah mengulurkan tangan kepada sembarang tangan.

Penangkap burung melantunkan siul untuk memikat burung dengan maksud burung mendengar bunyi siulnya, lantas

burung turun dari udara dan menjumpai jerat serta pucuk belati.

Orang yang keji suka mencuri bahasa para sufi, dengan maksud bisa membacakan jampi-jampi guna memikat

orang-orang bodoh.

Perbuatan orang suci seperti cahaya dan panas; perbuatan orang keji ialah tipu muslihat dan memalukan.





TIKUS



Karena tikus menggali lubang di lumbung kami, maka lumbung kami pun dapat dirampok berkat tipu dayanya.

O jiwa, cegahlah dulu tikus yang membuat kerusakan dan kemudian tunjukkan semangat yang tidak kenal putus asa dalam mengumpulkan jagung.

Dengar ucapan yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad, Pemimpin segala Pemimpin, "Salat seseorang itu tidak akan sempurna sebelum kehadiran-Nya nyata dalam penglihatan batin (khusyuk)".

Jika dalam lumbung kita tikus pencuri makanan tidak ada, di manakah jagung dari empat puluh tahun amalan ibadah kita disimpan?

Mengapa ketulusan ibadah sehari-hari kita tidak terkumpul sedikit demi sedikit di dalam lumbung kita?

Berulang kali kembang api dari besi (amalan baik kita) muncul, dan hati kita yang terbakar menerima dan menariknya ke dalam dirinya.

Namun karena ada seorang pencuri bersembunyi dalam kegelapan dan meletakkan jari jarinya pada kilatan kembang api itu,.

Maka satu persatu bintang-bintang padam, sehingga di langit roh kita tiada lagi lampu yang bersinar terang.

Namun walau ada ribuan perangkap di kaki kita, jika Tuhan bersama kita tak akan ada kesulitan yang merintangi kita.





MAKAM ORANG ARIF



Setiap malam, Kau bebaskan roh dari jerat tubuh, dan menuliskan catatan atas lempengan jiwa.

Roh dibebaskan setiap malam dari sangkarnya, leluasa berbicara dan menyampaikan kisahnya.

Di malam hari para tawanan tak ingat akan penjara yang mengurung mereka, di malam hari para gubernur tidak ingat akan kekuasaan yang dipegangnya.

Duka pergi, pun untung dan rugi, tidak risau memikirkan si Dadap atau pun si Polan.

Inilah keadaan orang arif (ahli mahrifat), pun jika tidak tidur: Tuhan berfirman, “Kau mengira mereka terjaga padahal mereka sedang tidur”.

Dia tidur, siang dan malam, terhadap kejadian-kejadian dunia, seperti kalam di tangan pengawasan Tuhan.

Orang yang tidak dapat melihat tangan itu lantas mengira bahwa mereka melahirkan tulisan dengan pena yang digerakkan.

Tuhan menunjukkan bukti keadaan orang arif ini: lihat, orang awam pun jika pancainderanya tidur maka (jiwanya) akan juga diterbangkan oleh-Nya.

Jiwa mereka hilang ditengah gurun yang tidak terhingga luasnya: roh dan tubuh mereka akan beristirahat.

Kemudian dengan siulan Kau (bangunkan mereka) dan menuntun roh mereka kembali dalam perangkap (tubuh)nya, kembali kepada keadilan dan sang hakim.



TERJAGA PADA DUNIA

Barang siapa yang hanya terjaga terhadap dunia atau alam benda, tidurnya akan pulas terhadap alam kerohanian; keterjagaannya lebih buruk dari tidurnya.

Bila jiwa kita tidak bangun terhadap Tuhan, kebangunan kita seperti menutup pintu terhadap kehadiran Tuhan.

Sepanjang hari, disebabkan tipudaya khayalan, akan bermunculan pikiran untung dan rugi, takut dan keruntuha: Yang tampak bukan jiwa yang diliputi rasa senang, bukan kemuliaan dan kemenangan, bukan pula jalan mendaki ke langit.

Orang yang tidur terhadap perkara kerohanian ialah dia yang harapannya adalah khayalankosong dan senang bergumam dengan khayalan kosongnya.

Seekor burung terbang tinggi dan bayang-bayangnya melesat ke bumi, orang yang melihat bayang-bayang itu seperti melihat burung yang sedang terbang

Sejumlah orang bodoh mulai mengejar bayang-bayang itu, lari jauh sampai lelah kehabisan tenaga.

Ia tak tahu bahwa yang dikejar adalah pantulan bayang-bayang si burung yang terbang di udara, pun tak tahu dari mana asal bayang-bayang itu.

Dia lepaskan anak panah ke arah bayangan itu, sampai semua anak panah yang dimiliknya habis tidak tersisa.

Namun bilamana bayang-bayang Tuhan jadi pembimbingnya, maka dia akan bebas dari segala khayalan dan bayang-bayang.

Bayang-bayang Tuhan adalah hamba Tuhan yang mati terhadap dunia dan hidup di dalam Tuhan.

Letakkan lengan bajumu segera tanpa waswas agar kau terlindung dalam jubah hari kiamat.

Bagaimana Tuhan memanjangkan bayang-bayang-Nya, para nabi dan aulia itulah wujudnya, merekalah yang menuntun kita menuju Matahari Tuhan.





IRI HATI



Iri hati yang menguasai dirimu adalah Iblis yang sifatnya melampaui batas dalam kecemburuan.

Disebabkan iri hati Iblis memandang rendah Adam, dan oleh karena iri hati pula dia menentang kebahagiaan.

Di jalan kerohanian tidak ada yang lebih sulit dihadapi kecuali iri hati. Oh, beruntunglah dia yang tak pernah dihinggapi rasa iri hati.

Ketahuilah bahwa tubuh jasmani ini merupakan rumah tempat tinggal iri hati, karena keluarga yang berada di dalamnya tercemar pula olehnya.

Walau tubuh adalah tempat tinggal iri hati, namun Tuhan menjadikan tubuh ini fitri.

Kalimat “Bersihkan rumah-Ku olehmu berdua!” adalah petunjuk tentang kefitrian itu: hati yang fitri adalah permata Tuhan, walau pun azimatnya terbuat dari bumi.

Bilamana kau menggunakan tipu muslihat dan iri hati dalam menghadapi orang yang dikuasai iri hati, noda hitam akan muncul dari keirian itu dalam hatimu.

Jadilah seperti debu di telapak kaki orang Tuhan, hamburkan debu itu atas kepala iri hati seperti kami.





PERJALANAN LAHIR DAN BATIN



Letakkan kapas di telinga rasa jasmani yang rendah, campakkan belenggu indera dari matamu.

Telinga di kepala adalah kapas yang menghalangi telinga nurani: sebelum telinga jasmani ditulikan, telinga batin tidak akan bisa mendengar.

Kosongkanlah rasa, telinga dan pikiran agar kau bisa mendengar panggilan (Tuhan kepada Jiwa): "Kembalilah!"

Sedemikian lama kau bersibuk dengan perkataan terjaga, bagaimana kau akan mencium semerbak tutur tidur?

Tutur dan tindakan kita adalah perjalanan lahir. Perjalanan batin kita berlangsung di angkasa raya.

Indera jasmani hanya menyaksikan kegersangan, sebab ia tumbuh dari tanah yang gersang: Isa Almasih roh menjejakkan kaki di atas lautan.

Perjalanan tubuh yang kerontang berlangsung di tanah gersang, kemudian menaiki gunung, menyeberangi sungai dan menempuh gurun yang garang

Di manakah kau akan memperoleh air hayat?. Di manakah kau akan membelah ombak lautan?

Ombak tanah adalah khayalah, pengertian dan pikiran palsu kita:ombak air adalah penyangkalan diri, junun sufi (kemabokan mistis) dan fana’.

Jika kaumabuk hawa nafsu maka kau akan jauh kemabukan sufi: bila kau mabukkan ini, matamu takkan dapat melihat cawan anggur.





HAKEKAT DAN BENTUK



Dia yang memiliki hakekat akan dibangkitkan lagi setelah mati, namun (jasmani, bentuk) yang cepat membusuk aakan raib dan tetap cela..

Pergilah, carilah hakekat, o Pemuja bentuk, karena hakekat adalah sayap pada jasmani bentuk-bentuk.

Berkumpullah dengan para penganut hakekat, agar kau memperoleh karunia dan ikhlas dalam mengurbankan diri (berjihad) di jalan Tuhan.

Roh dalam jasmani yang hampa hakekat bagaikan pedang kayu yang terbungkus oleh sarung pedang.

Selama dalam sarung pedang, tampaknya ia berguna; namun jika dikeluarkan hanya berguna sebagai kayu bakar.

Jangan membawa pedang kayu ke tengah medan pertempuran! Lihat dulu, apa pedangmu benar-benar pedang atau

bukan, periksalah agar tidak celaka di medan perang.

Jika pedangmu dibuat dari kayu, pergilah, cari pedang yang lain; dan jika imanmu kukuh, majulah ke garis depan dengan gembira.







Abdul Hadi W. M..









JALALUDDIN RUMI:

SAJAK-SAJAK DAN PROSA LIRIK



Abdul Hadi W. M.



JIWA DAN PENGETAHUAN

Hanya dengan pengetahuan jiwa manusia diuji

Jika pengetahuan berlimpah, jiwa menjadi agung dan abadi

Jiwa kita mengungguli jiwa makhluk lain di luar manusia

Semakin berilmu semakin jiwa dapat dikenal

Meski jiwa malaikat dikatakan lebih luhur dan mulia

Sebab mereka serba sempurna dan tidak memiliki perasaan

Jiwa pemilik kesadaran dan nurani lebih unggul dari jiwa malaikat

Karena itu tinggalkan perbuatan hina, carilah pengetahuan

Sebab hanya dengan itu kau dapat mengungguli malaikat!



Karena memiliki pengetahuan nama-nama

Adam dihormati dan disanjung oleh para malaikat

Jiwanya ditinggikan oleh Tuhan sebab berpengetahuan

Betapa Tuhan Yang Maha Tahu akan berkata,

”Yang lebih mulia harus menyembah yang lebih rendah!”?

Tidakkan Keadilan Tuhan dan Kasih Sayang-Nya

Membenci duri tak berharga disanjung oleh sekuntum mawar?



Lantas apakah jiwa itu sesungguhnya? Kesadaran akan baik dan buruk!

Ia adalah zat yang tidak menyukai kerusakan

Dan sangat menginginkan serta menjunjung kebaikan.







ORANG MUNAFIK



Orang munafik melakukan salat dengan sikap bunglon untuk memicu pertikaian, dia tidak sungguh-sungguh memohon kepada Tuhan.

Dengan bersalat, puasa, beribadah haji dan berzakat orang mukmin berada dalam kemenangan, dan dapat menaklukkan orang munafik.

Kemenangan pada akhirnya berada di tangan orang mukmin; kekalahan akan menimpa orang munafik sampai Hari Kemudian.

Walaupun keduanya melakukan permainan yang sama, perumpamaannya seperti perbedaan orang Mirwan dan orang Rayy.

Masing-masing berjalan ke tempat yang sesuai bagi mereka, masing-masing ditempatkan sesuai dengan namanya.

Jika ia mukmin sejati jiwanya akan selalu riang; namun jika ia orang munafik maka jiwanya akan ditelan kobaran api.

Nama orang mukmin dicintai sesuai dengan niat hatinya, yaitu keimanannya yang mendalam; nama orang munafik dibenci sesuai tabiatnya yang tercela.

Empat huruf, mim, wau, min dan nun tidak melahirkan kemuliaan; perkataan muk-min untuk menunjukkan nama semata-mata.

Jika kau menyebut orang mukmin itu munafik, ejekan ini justru akan menjadi kalajengking dan menggigitkan sengatnya kepadamu.

Jika nama seseorang tidak berasal dari Neraka, mengapa jiwanya harus terbakar oleh kobaran api Neraka?

Jeleknya nama yang cela tidak berasal dari huruf; rasa pahit air laut tidak berasal dari perahu yang memuat air laut itu.

Huruf adalah perahu; makna yang terkandung di dalamnya bagaikan air laut, “Bersamanya (Muhammad) induk segala kitab (al-Qur`an)”.

Di dunia ini air laut yang pahit berbeda dengan air laut yang manis, di antara keduanya ada pemisah atau perantara (barzakh) yang tidak mudah diseberangi.

Ketahuilah bahwa kedua sungai ini satu semata asalnya. Lalui keduanya, jejakkan langkahmu menuju asalnya!







INDRA JASMANI



Indera jasmani adalah tangga menuju dunia ini; indra rohani adalah tangga menuju langit.

Carilah kesehatan jasmani dari para tabib; mintalah kesehatan rohani dari kekasih.

Yang pertama timbul disebabkan pertumbuhan jasmani yang baik, yang lain datang disebabkan luluhnya tubuh jasmani.

Jalan kerohanian meluluhkan tubuh, namun sesudah itu memulihkannya kembali dengan kekuatan rohani yang berlimpah.

Luluhkan nafsu jasmani agar Perbendaharaan-Nya yang tersembunyi (kanz makhfiy) itu kaujumpai, dan dengan itulah tubuh dapat kaubangun lagi lebih baik dari sebelumnya.

Bendunglah air dan bersihkan dasar sungai, kemudian alirkan air minum dari dasar sungai.

Belahlah kulit dan singkirkan karat besi dari anak panah, baru kulit tumbuh dengan segar di atas lukanya.

Rebutlah benteng dan ambil ia dari tangan orang kafir; kemudian tegakkan seratus menara dan tembok perlindungan.





PERBUATAN ORANG YANG KEJI

Sekarang ini banyak sekali setan memakai rupa Adam, jangan mudah mengulurkan tangan kepada sembarang tangan.

Penangkap burung melantunkan siul untuk memikat burung dengan maksud burung mendengar bunyi siulnya, lantas

burung turun dari udara dan menjumpai jerat serta pucuk belati.

Orang yang keji suka mencuri bahasa para sufi, dengan maksud bisa membacakan jampi-jampi guna memikat

orang-orang bodoh.

Perbuatan orang suci seperti cahaya dan panas; perbuatan orang keji ialah tipu muslihat dan memalukan.





TIKUS



Karena tikus menggali lubang di lumbung kami, maka lumbung kami pun dapat dirampok berkat tipu dayanya.

O jiwa, cegahlah dulu tikus yang membuat kerusakan dan kemudian tunjukkan semangat yang tidak kenal putus asa dalam mengumpulkan jagung.

Dengar ucapan yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad, Pemimpin segala Pemimpin, "Salat seseorang itu tidak akan sempurna sebelum kehadiran-Nya nyata dalam penglihatan batin (khusyuk)".

Jika dalam lumbung kita tikus pencuri makanan tidak ada, di manakah jagung dari empat puluh tahun amalan ibadah kita disimpan?

Mengapa ketulusan ibadah sehari-hari kita tidak terkumpul sedikit demi sedikit di dalam lumbung kita?

Berulang kali kembang api dari besi (amalan baik kita) muncul, dan hati kita yang terbakar menerima dan menariknya ke dalam dirinya.

Namun karena ada seorang pencuri bersembunyi dalam kegelapan dan meletakkan jari jarinya pada kilatan kembang api itu,.

Maka satu persatu bintang-bintang padam, sehingga di langit roh kita tiada lagi lampu yang bersinar terang.

Namun walau ada ribuan perangkap di kaki kita, jika Tuhan bersama kita tak akan ada kesulitan yang merintangi kita.





MAKAM ORANG ARIF



Setiap malam, Kau bebaskan roh dari jerat tubuh, dan menuliskan catatan atas lempengan jiwa.

Roh dibebaskan setiap malam dari sangkarnya, leluasa berbicara dan menyampaikan kisahnya.

Di malam hari para tawanan tak ingat akan penjara yang mengurung mereka, di malam hari para gubernur tidak ingat akan kekuasaan yang dipegangnya.

Duka pergi, pun untung dan rugi, tidak risau memikirkan si Dadap atau pun si Polan.

Inilah keadaan orang arif (ahli mahrifat), pun jika tidak tidur: Tuhan berfirman, “Kau mengira mereka terjaga padahal mereka sedang tidur”.

Dia tidur, siang dan malam, terhadap kejadian-kejadian dunia, seperti kalam di tangan pengawasan Tuhan.

Orang yang tidak dapat melihat tangan itu lantas mengira bahwa mereka melahirkan tulisan dengan pena yang digerakkan.

Tuhan menunjukkan bukti keadaan orang arif ini: lihat, orang awam pun jika pancainderanya tidur maka (jiwanya) akan juga diterbangkan oleh-Nya.

Jiwa mereka hilang ditengah gurun yang tidak terhingga luasnya: roh dan tubuh mereka akan beristirahat.

Kemudian dengan siulan Kau (bangunkan mereka) dan menuntun roh mereka kembali dalam perangkap (tubuh)nya, kembali kepada keadilan dan sang hakim.



TERJAGA PADA DUNIA

Barang siapa yang hanya terjaga terhadap dunia atau alam benda, tidurnya akan pulas terhadap alam kerohanian; keterjagaannya lebih buruk dari tidurnya.

Bila jiwa kita tidak bangun terhadap Tuhan, kebangunan kita seperti menutup pintu terhadap kehadiran Tuhan.

Sepanjang hari, disebabkan tipudaya khayalan, akan bermunculan pikiran untung dan rugi, takut dan keruntuha: Yang tampak bukan jiwa yang diliputi rasa senang, bukan kemuliaan dan kemenangan, bukan pula jalan mendaki ke langit.

Orang yang tidur terhadap perkara kerohanian ialah dia yang harapannya adalah khayalankosong dan senang bergumam dengan khayalan kosongnya.

Seekor burung terbang tinggi dan bayang-bayangnya melesat ke bumi, orang yang melihat bayang-bayang itu seperti melihat burung yang sedang terbang

Sejumlah orang bodoh mulai mengejar bayang-bayang itu, lari jauh sampai lelah kehabisan tenaga.

Ia tak tahu bahwa yang dikejar adalah pantulan bayang-bayang si burung yang terbang di udara, pun tak tahu dari mana asal bayang-bayang itu.

Dia lepaskan anak panah ke arah bayangan itu, sampai semua anak panah yang dimiliknya habis tidak tersisa.

Namun bilamana bayang-bayang Tuhan jadi pembimbingnya, maka dia akan bebas dari segala khayalan dan bayang-bayang.

Bayang-bayang Tuhan adalah hamba Tuhan yang mati terhadap dunia dan hidup di dalam Tuhan.

Letakkan lengan bajumu segera tanpa waswas agar kau terlindung dalam jubah hari kiamat.

Bagaimana Tuhan memanjangkan bayang-bayang-Nya, para nabi dan aulia itulah wujudnya, merekalah yang menuntun kita menuju Matahari Tuhan.





IRI HATI



Iri hati yang menguasai dirimu adalah Iblis yang sifatnya melampaui batas dalam kecemburuan.

Disebabkan iri hati Iblis memandang rendah Adam, dan oleh karena iri hati pula dia menentang kebahagiaan.

Di jalan kerohanian tidak ada yang lebih sulit dihadapi kecuali iri hati. Oh, beruntunglah dia yang tak pernah dihinggapi rasa iri hati.

Ketahuilah bahwa tubuh jasmani ini merupakan rumah tempat tinggal iri hati, karena keluarga yang berada di dalamnya tercemar pula olehnya.

Walau tubuh adalah tempat tinggal iri hati, namun Tuhan menjadikan tubuh ini fitri.

Kalimat “Bersihkan rumah-Ku olehmu berdua!” adalah petunjuk tentang kefitrian itu: hati yang fitri adalah permata Tuhan, walau pun azimatnya terbuat dari bumi.

Bilamana kau menggunakan tipu muslihat dan iri hati dalam menghadapi orang yang dikuasai iri hati, noda hitam akan muncul dari keirian itu dalam hatimu.

Jadilah seperti debu di telapak kaki orang Tuhan, hamburkan debu itu atas kepala iri hati seperti kami.





PERJALANAN LAHIR DAN BATIN



Letakkan kapas di telinga rasa jasmani yang rendah, campakkan belenggu indera dari matamu.

Telinga di kepala adalah kapas yang menghalangi telinga nurani: sebelum telinga jasmani ditulikan, telinga batin tidak akan bisa mendengar.

Kosongkanlah rasa, telinga dan pikiran agar kau bisa mendengar panggilan (Tuhan kepada Jiwa): "Kembalilah!"

Sedemikian lama kau bersibuk dengan perkataan terjaga, bagaimana kau akan mencium semerbak tutur tidur?

Tutur dan tindakan kita adalah perjalanan lahir. Perjalanan batin kita berlangsung di angkasa raya.

Indera jasmani hanya menyaksikan kegersangan, sebab ia tumbuh dari tanah yang gersang: Isa Almasih roh menjejakkan kaki di atas lautan.

Perjalanan tubuh yang kerontang berlangsung di tanah gersang, kemudian menaiki gunung, menyeberangi sungai dan menempuh gurun yang garang

Di manakah kau akan memperoleh air hayat?. Di manakah kau akan membelah ombak lautan?

Ombak tanah adalah khayalah, pengertian dan pikiran palsu kita:ombak air adalah penyangkalan diri, junun sufi (kemabokan mistis) dan fana’.

Jika kaumabuk hawa nafsu maka kau akan jauh kemabukan sufi: bila kau mabukkan ini, matamu takkan dapat melihat cawan anggur.





HAKEKAT DAN BENTUK



Dia yang memiliki hakekat akan dibangkitkan lagi setelah mati, namun (jasmani, bentuk) yang cepat membusuk aakan raib dan tetap cela..

Pergilah, carilah hakekat, o Pemuja bentuk, karena hakekat adalah sayap pada jasmani bentuk-bentuk.

Berkumpullah dengan para penganut hakekat, agar kau memperoleh karunia dan ikhlas dalam mengurbankan diri (berjihad) di jalan Tuhan.

Roh dalam jasmani yang hampa hakekat bagaikan pedang kayu yang terbungkus oleh sarung pedang.

Selama dalam sarung pedang, tampaknya ia berguna; namun jika dikeluarkan hanya berguna sebagai kayu bakar.

Jangan membawa pedang kayu ke tengah medan pertempuran! Lihat dulu, apa pedangmu benar-benar pedang atau

bukan, periksalah agar tidak celaka di medan perang.

Jika pedangmu dibuat dari kayu, pergilah, cari pedang yang lain; dan jika imanmu kukuh, majulah ke garis depan dengan gembira.







Abdul Hadi W. M..















JALALUDDIN RUMI:

SAJAK-SAJAK DAN PROSA LIRIK



Abdul Hadi W. M.



JIWA DAN PENGETAHUAN

Hanya dengan pengetahuan jiwa manusia diuji

Jika pengetahuan berlimpah, jiwa menjadi agung dan abadi

Jiwa kita mengungguli jiwa makhluk lain di luar manusia

Semakin berilmu semakin jiwa dapat dikenal

Meski jiwa malaikat dikatakan lebih luhur dan mulia

Sebab mereka serba sempurna dan tidak memiliki perasaan

Jiwa pemilik kesadaran dan nurani lebih unggul dari jiwa malaikat

Karena itu tinggalkan perbuatan hina, carilah pengetahuan

Sebab hanya dengan itu kau dapat mengungguli malaikat!



Karena memiliki pengetahuan nama-nama

Adam dihormati dan disanjung oleh para malaikat

Jiwanya ditinggikan oleh Tuhan sebab berpengetahuan

Betapa Tuhan Yang Maha Tahu akan berkata,

”Yang lebih mulia harus menyembah yang lebih rendah!”?

Tidakkan Keadilan Tuhan dan Kasih Sayang-Nya

Membenci duri tak berharga disanjung oleh sekuntum mawar?



Lantas apakah jiwa itu sesungguhnya? Kesadaran akan baik dan buruk!

Ia adalah zat yang tidak menyukai kerusakan

Dan sangat menginginkan serta menjunjung kebaikan.







ORANG MUNAFIK



Orang munafik melakukan salat dengan sikap bunglon untuk memicu pertikaian, dia tidak sungguh-sungguh memohon kepada Tuhan.

Dengan bersalat, puasa, beribadah haji dan berzakat orang mukmin berada dalam kemenangan, dan dapat menaklukkan orang munafik.

Kemenangan pada akhirnya berada di tangan orang mukmin; kekalahan akan menimpa orang munafik sampai Hari Kemudian.

Walaupun keduanya melakukan permainan yang sama, perumpamaannya seperti perbedaan orang Mirwan dan orang Rayy.

Masing-masing berjalan ke tempat yang sesuai bagi mereka, masing-masing ditempatkan sesuai dengan namanya.

Jika ia mukmin sejati jiwanya akan selalu riang; namun jika ia orang munafik maka jiwanya akan ditelan kobaran api.

Nama orang mukmin dicintai sesuai dengan niat hatinya, yaitu keimanannya yang mendalam; nama orang munafik dibenci sesuai tabiatnya yang tercela.

Empat huruf, mim, wau, min dan nun tidak melahirkan kemuliaan; perkataan muk-min untuk menunjukkan nama semata-mata.

Jika kau menyebut orang mukmin itu munafik, ejekan ini justru akan menjadi kalajengking dan menggigitkan sengatnya kepadamu.

Jika nama seseorang tidak berasal dari Neraka, mengapa jiwanya harus terbakar oleh kobaran api Neraka?

Jeleknya nama yang cela tidak berasal dari huruf; rasa pahit air laut tidak berasal dari perahu yang memuat air laut itu.

Huruf adalah perahu; makna yang terkandung di dalamnya bagaikan air laut, “Bersamanya (Muhammad) induk segala kitab (al-Qur`an)”.

Di dunia ini air laut yang pahit berbeda dengan air laut yang manis, di antara keduanya ada pemisah atau perantara (barzakh) yang tidak mudah diseberangi.

Ketahuilah bahwa kedua sungai ini satu semata asalnya. Lalui keduanya, jejakkan langkahmu menuju asalnya!







INDRA JASMANI



Indera jasmani adalah tangga menuju dunia ini; indra rohani adalah tangga menuju langit.

Carilah kesehatan jasmani dari para tabib; mintalah kesehatan rohani dari kekasih.

Yang pertama timbul disebabkan pertumbuhan jasmani yang baik, yang lain datang disebabkan luluhnya tubuh jasmani.

Jalan kerohanian meluluhkan tubuh, namun sesudah itu memulihkannya kembali dengan kekuatan rohani yang berlimpah.

Luluhkan nafsu jasmani agar Perbendaharaan-Nya yang tersembunyi (kanz makhfiy) itu kaujumpai, dan dengan itulah tubuh dapat kaubangun lagi lebih baik dari sebelumnya.

Bendunglah air dan bersihkan dasar sungai, kemudian alirkan air minum dari dasar sungai.

Belahlah kulit dan singkirkan karat besi dari anak panah, baru kulit tumbuh dengan segar di atas lukanya.

Rebutlah benteng dan ambil ia dari tangan orang kafir; kemudian tegakkan seratus menara dan tembok perlindungan.





PERBUATAN ORANG YANG KEJI

Sekarang ini banyak sekali setan memakai rupa Adam, jangan mudah mengulurkan tangan kepada sembarang tangan.

Penangkap burung melantunkan siul untuk memikat burung dengan maksud burung mendengar bunyi siulnya, lantas

burung turun dari udara dan menjumpai jerat serta pucuk belati.

Orang yang keji suka mencuri bahasa para sufi, dengan maksud bisa membacakan jampi-jampi guna memikat

orang-orang bodoh.

Perbuatan orang suci seperti cahaya dan panas; perbuatan orang keji ialah tipu muslihat dan memalukan.





TIKUS



Karena tikus menggali lubang di lumbung kami, maka lumbung kami pun dapat dirampok berkat tipu dayanya.

O jiwa, cegahlah dulu tikus yang membuat kerusakan dan kemudian tunjukkan semangat yang tidak kenal putus asa dalam mengumpulkan jagung.

Dengar ucapan yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad, Pemimpin segala Pemimpin, "Salat seseorang itu tidak akan sempurna sebelum kehadiran-Nya nyata dalam penglihatan batin (khusyuk)".

Jika dalam lumbung kita tikus pencuri makanan tidak ada, di manakah jagung dari empat puluh tahun amalan ibadah kita disimpan?

Mengapa ketulusan ibadah sehari-hari kita tidak terkumpul sedikit demi sedikit di dalam lumbung kita?

Berulang kali kembang api dari besi (amalan baik kita) muncul, dan hati kita yang terbakar menerima dan menariknya ke dalam dirinya.

Namun karena ada seorang pencuri bersembunyi dalam kegelapan dan meletakkan jari jarinya pada kilatan kembang api itu,.

Maka satu persatu bintang-bintang padam, sehingga di langit roh kita tiada lagi lampu yang bersinar terang.

Namun walau ada ribuan perangkap di kaki kita, jika Tuhan bersama kita tak akan ada kesulitan yang merintangi kita.





MAKAM ORANG ARIF



Setiap malam, Kau bebaskan roh dari jerat tubuh, dan menuliskan catatan atas lempengan jiwa.

Roh dibebaskan setiap malam dari sangkarnya, leluasa berbicara dan menyampaikan kisahnya.

Di malam hari para tawanan tak ingat akan penjara yang mengurung mereka, di malam hari para gubernur tidak ingat akan kekuasaan yang dipegangnya.

Duka pergi, pun untung dan rugi, tidak risau memikirkan si Dadap atau pun si Polan.

Inilah keadaan orang arif (ahli mahrifat), pun jika tidak tidur: Tuhan berfirman, “Kau mengira mereka terjaga padahal mereka sedang tidur”.

Dia tidur, siang dan malam, terhadap kejadian-kejadian dunia, seperti kalam di tangan pengawasan Tuhan.

Orang yang tidak dapat melihat tangan itu lantas mengira bahwa mereka melahirkan tulisan dengan pena yang digerakkan.

Tuhan menunjukkan bukti keadaan orang arif ini: lihat, orang awam pun jika pancainderanya tidur maka (jiwanya) akan juga diterbangkan oleh-Nya.

Jiwa mereka hilang ditengah gurun yang tidak terhingga luasnya: roh dan tubuh mereka akan beristirahat.

Kemudian dengan siulan Kau (bangunkan mereka) dan menuntun roh mereka kembali dalam perangkap (tubuh)nya, kembali kepada keadilan dan sang hakim.



TERJAGA PADA DUNIA

Barang siapa yang hanya terjaga terhadap dunia atau alam benda, tidurnya akan pulas terhadap alam kerohanian; keterjagaannya lebih buruk dari tidurnya.

Bila jiwa kita tidak bangun terhadap Tuhan, kebangunan kita seperti menutup pintu terhadap kehadiran Tuhan.

Sepanjang hari, disebabkan tipudaya khayalan, akan bermunculan pikiran untung dan rugi, takut dan keruntuha: Yang tampak bukan jiwa yang diliputi rasa senang, bukan kemuliaan dan kemenangan, bukan pula jalan mendaki ke langit.

Orang yang tidur terhadap perkara kerohanian ialah dia yang harapannya adalah khayalankosong dan senang bergumam dengan khayalan kosongnya.

Seekor burung terbang tinggi dan bayang-bayangnya melesat ke bumi, orang yang melihat bayang-bayang itu seperti melihat burung yang sedang terbang

Sejumlah orang bodoh mulai mengejar bayang-bayang itu, lari jauh sampai lelah kehabisan tenaga.

Ia tak tahu bahwa yang dikejar adalah pantulan bayang-bayang si burung yang terbang di udara, pun tak tahu dari mana asal bayang-bayang itu.

Dia lepaskan anak panah ke arah bayangan itu, sampai semua anak panah yang dimiliknya habis tidak tersisa.

Namun bilamana bayang-bayang Tuhan jadi pembimbingnya, maka dia akan bebas dari segala khayalan dan bayang-bayang.

Bayang-bayang Tuhan adalah hamba Tuhan yang mati terhadap dunia dan hidup di dalam Tuhan.

Letakkan lengan bajumu segera tanpa waswas agar kau terlindung dalam jubah hari kiamat.

Bagaimana Tuhan memanjangkan bayang-bayang-Nya, para nabi dan aulia itulah wujudnya, merekalah yang menuntun kita menuju Matahari Tuhan.





IRI HATI



Iri hati yang menguasai dirimu adalah Iblis yang sifatnya melampaui batas dalam kecemburuan.

Disebabkan iri hati Iblis memandang rendah Adam, dan oleh karena iri hati pula dia menentang kebahagiaan.

Di jalan kerohanian tidak ada yang lebih sulit dihadapi kecuali iri hati. Oh, beruntunglah dia yang tak pernah dihinggapi rasa iri hati.

Ketahuilah bahwa tubuh jasmani ini merupakan rumah tempat tinggal iri hati, karena keluarga yang berada di dalamnya tercemar pula olehnya.

Walau tubuh adalah tempat tinggal iri hati, namun Tuhan menjadikan tubuh ini fitri.

Kalimat “Bersihkan rumah-Ku olehmu berdua!” adalah petunjuk tentang kefitrian itu: hati yang fitri adalah permata Tuhan, walau pun azimatnya terbuat dari bumi.

Bilamana kau menggunakan tipu muslihat dan iri hati dalam menghadapi orang yang dikuasai iri hati, noda hitam akan muncul dari keirian itu dalam hatimu.

Jadilah seperti debu di telapak kaki orang Tuhan, hamburkan debu itu atas kepala iri hati seperti kami.





PERJALANAN LAHIR DAN BATIN



Letakkan kapas di telinga rasa jasmani yang rendah, campakkan belenggu indera dari matamu.

Telinga di kepala adalah kapas yang menghalangi telinga nurani: sebelum telinga jasmani ditulikan, telinga batin tidak akan bisa mendengar.

Kosongkanlah rasa, telinga dan pikiran agar kau bisa mendengar panggilan (Tuhan kepada Jiwa): "Kembalilah!"

Sedemikian lama kau bersibuk dengan perkataan terjaga, bagaimana kau akan mencium semerbak tutur tidur?

Tutur dan tindakan kita adalah perjalanan lahir. Perjalanan batin kita berlangsung di angkasa raya.

Indera jasmani hanya menyaksikan kegersangan, sebab ia tumbuh dari tanah yang gersang: Isa Almasih roh menjejakkan kaki di atas lautan.

Perjalanan tubuh yang kerontang berlangsung di tanah gersang, kemudian menaiki gunung, menyeberangi sungai dan menempuh gurun yang garang

Di manakah kau akan memperoleh air hayat?. Di manakah kau akan membelah ombak lautan?

Ombak tanah adalah khayalah, pengertian dan pikiran palsu kita:ombak air adalah penyangkalan diri, junun sufi (kemabokan mistis) dan fana’.

Jika kaumabuk hawa nafsu maka kau akan jauh kemabukan sufi: bila kau mabukkan ini, matamu takkan dapat melihat cawan anggur.





HAKEKAT DAN BENTUK



Dia yang memiliki hakekat akan dibangkitkan lagi setelah mati, namun (jasmani, bentuk) yang cepat membusuk aakan raib dan tetap cela..

Pergilah, carilah hakekat, o Pemuja bentuk, karena hakekat adalah sayap pada jasmani bentuk-bentuk.

Berkumpullah dengan para penganut hakekat, agar kau memperoleh karunia dan ikhlas dalam mengurbankan diri (berjihad) di jalan Tuhan.

Roh dalam jasmani yang hampa hakekat bagaikan pedang kayu yang terbungkus oleh sarung pedang.

Selama dalam sarung pedang, tampaknya ia berguna; namun jika dikeluarkan hanya berguna sebagai kayu bakar.

Jangan membawa pedang kayu ke tengah medan pertempuran! Lihat dulu, apa pedangmu benar-benar pedang atau

bukan, periksalah agar tidak celaka di medan perang.

Jika pedangmu dibuat dari kayu, pergilah, cari pedang yang lain; dan jika imanmu kukuh, majulah ke garis depan dengan gembira.







Abdul Hadi W. M..

Jumat, 12 November 2010

Sajak-sajak Sufi Persia

Hakim Sana’i



SAKIT YANG GANJIL



Sakit rohani adalah sakit yang ganjil

Tiap terasa olehku sakit demikian itu

Samalah nasibku dengan lilin terbakar

Bila sumbunya dipotong, api kian berkobar



Perjalanan kalbu ini sukar, takkan sampai insan

Jika hanya bertopang pada lidah dan kata

Mesti sakit jika kau ingin merasakan indahnya cinta

Mesti berani jika ingin mencecap lezatnya makrifat



Abad kini beralih, bocah yang dulu lemah lembut

Kini telah berakal dan dewasa pula

Ada yang menjadi orang utama

Ada yang cuma fasih berkata-kata



Tahun bersalin tahun, batu-batu keras

Kini telah tersepuh cahaya matahari

Moga kelak sangguplah batu-batu ini

Menjadi permata nilam atau pun akik Yaman



Bulan berganti bulan, bulu domba di padang gembala

Nanti akan dikabulkan jadi sepotong selimut wol

Menjadi jubah yang dipakai seorang sufi

Atau pelana lembut di atas punggung keledai



Minggu telah silam oleh minggu lainnya

Moga setumpuk kapas yang tumbuh dari air dan tanah

Kelak jadi pakaian dan hiasan wanita cantik

Atau kain kafan pembungkus dia yang mati syahid



Hari tukar hari, masih saja ia menunggu

Dan begitu tabah dalam penjara derita

Hingga setetes air yang terkurung di kulit kerang

Menjelma mutiara berkilau-kilauan



Dalam perjalanan sejauh ini, Sahabat!

Hanya kejujuran, keikhlasan dan ketetapan hati

Yang diperlukan, serta usia panjang

Hingga kau menjadi Wali seperti Usays, pembela kebenaran



Jalan lurus yang tetap menuju Tauhid hanya satu

Dan mesti berani menempuhnya, sebab hanya satu

Kiblatnya hanya satu, bukan dua

Pilihlah: ridha Kekasih atau gejolak hawa nafsu!





KELUH SETAN



Satu-satunya yang kurindu adalah Dia

Semua cinta selain itu enyah

Burung simurgh kesetiaan

Membangun sarang dalam hatiku



Dibanding balatentara malaikat

Yang berbaris bersaf-saf

Istanaku jauh lebih tingGI

Mengawan atas angkasa



Atas jalanku, o Tipu Muslihat

Dia pasang jerat rahasia

Dan di pusat lingkarannya

Adam berdiri sebagai umpan



Memandangku terkutuk laknat

Inilah maksud-Nya yang terselubung

Sedang Adam hanya alasan yang dicari-cari

Sebab akhir perkara sama saja



Akulah guru di angkasa raya

Atas awan gemawan aku berada

Harapku memasuki surga

Akan kekal selama-lamanya



Aku adalah hamba-Nya yang setia

Berabad-abad lamanya

Kuberikan kekayaan tak terkira

Berupa kesalehan dan ketakwaan



Kubaca Buku Peringatan

Kutuk ‘kan menimpa seorang insane

Segala yang kusangsikan

Untuk sendiri semata



Adam tercipta dari tanah

Sedang aku dari Cahaya

“Aku Esa!” demikian kiraku

Sedang dia direncanakan



“Kau tak mau patuh!”

Demikian malaikat berkata

Dengan keputusan begitu

Mana bisa kutundukkan kepala?





Mansur al-Hallaj



BUMI



Kucari tempat semayam yang nyaman di bumi

Tapi bumi bukanlah tempat yang nyaman

Berjalanlah aku mengikuti kehendakku, dan aku diperbudaknya

Kalau ku puas apa adanya, aku pun akan merdeka.





SAKIT



Tak mau kubiarkan diriku pedih

Menanggung sakit

Hanya Yang Mutlak bisa menyembuhkan

Sekerdip tatapan Mata-Mu

Adalah tempatku memohon

Menghimpun citaku

Bagiku Kau akan lebih nyaman

Dibanding dunia dan semua isinya

Jiwa yang tabah direcai derita

‘Kan tabah selama

Jika di dunia ini ada pereda sakitku

Moga Tuhan sendirilah penyembuhnya





Rabiah Al-Adawiyah



TENTERAM



Tenteram dan damai hatiku jika bersendiri

Hanya Kekasih bersamaku

Sebab cinta-Nya tak pernah mendua

Selalu dengan benda yang fana, Dia mengujiku.

Bila keindahan-Nya kurenungi

Dia menjadi mihrabku

Dan arah-Nya menjadi kiblatku

Bila aku mati demi cinta, sebelum terpuaskan

Akan tersiksalah aku dan terluka

Di dunia ini, O Penawar jiwa, hatiku

Hanya santapan yang tersaji untuk memenuhi hasrat-Nya

Jiwaku akan pulih bila bersatu dengan-Mu

O Suka Cita dan Nyawaku, moga kekallah jiwaku

Sebab Kaulah satu-satunya sumber hidupku

Dan dari-Mu jua berahi cintaku ini berasal.

Dari semua benda fana di dunia ini

Diriku telah tercerai

Hasratku adalah bersatu dengan-Mu

Melabuhkan rindu.





TIADA LAIN DI SISIMU



Wahai Rasa-riangku, wahai Kerinduanku,

Ya Naungan dan Lindunganku

Sahabat, Penyanggah penopangku dan Tujuanku pula

Kaulah karibku, dan rindu pada-Mu

Membuatku teguh

Apa bukan pada-Mu aku ini merindu?

O Nyawa dan Sahabatku

Aku remuk di rongga bumi ini

Telah banyak kurnia Kauberikan

Telah banyak

Namun tak kuperlukan kurnia atau pahala

Pemberian atau pertolongan

Cinta-Mu semata yang kurindu

Meliputi rindu dan bahagiaku

Mengalir dalam mata hatiku yang dahaga

Adapun di sisi-Mu, aku telah tiada

Dada kerontang kaubikin jadi padang luas hijau

Kaulah rasa-riangku

Kaulah yang berdiri megah dalam diriku

Jika kehendak-Mu telah kupenuhi

Wahai Kerinduan hatiku, aku pun akan bahagia







Anshari



HANYA KAU



Di tubuh ini hidup hanya tergetar oleh-Mu

Hatiku berdebar-debar mengikuti kehendak-Mu

Bila seikat rumput tumbuh atas tanahku

Setiap belati akan gemetar oleh taqwaku kepada-Mu







DOA



Tuhan, di hadapan-Mu

Berseraklah rintangan dan bahaya

Jalanku mundur, gelap sekitar

Bimbinglah tanganku, tiada lagi yang kuharap

Selain karunia dan pertolongan-Mu.

Selimuti kepala kami dengan kain-Mu

Sebab rahasia-Mu melingkungi sanubari

Dan kabar gembira-Mu meliputi lidah

Jika aku memohon, kumohon cuma ridha-Mu

Jika aku mengucap, puji-pujian atas-Mu

Yang senantiasa kuulang

Semua orang merasa kurang, ya Tuhan

Menginginkan benda dan barang di luar diri mereka

Sedangkan aku selalu merasa kekurangan

Karena apa yang ada padaku

Adalah karunia-Mu yang tak terhingga

Tiada lidah sanggup mengucap

Puji-pujian atas-Mu

Surga sendiri bukan tempat berhibur

Kalau di dalamnya Kau tiada

Bagaimana kebebasan bisa kuperoleh

Dan bisa selamat menyeberangi titian atas jurang

Jika hatiku tak diterangi cahaya

Jika tak cinta kepada-Mu

Tuhan, karuniai aku mata

Yang tak berhasrat memandang apa pun selain Kau

Beri aku hati, yang kesukaannya tiada

Selain taqwa kepada-Mu

Jika tiba saatnya Kau bertanya

Tak akan lidahku sanggup menjawab

Jika pertimbangan-Mu mulai berlaku

Tiadalah padaku barang yang pantas ditimbang

Dan kalau Kau nyalakan api pembakaran

Tiadalah tubuh lemah ini bisa menahan siksa

Kami miskin, papa!

Orang lain datang membawa hiasan pada-Mu

Berupa ketaatan

Tetapi pada kami tiadalah ketaatan itu

Kami ini Muslim, faqir!

Hanya ketiadaan milik dan kefakiran kekayaan kami

Inilah hanya yang akan kami bawa pada-Mu

Moga Kau menerimanya

Tuhan, Kau ada di depanku

Apalagi yang mesti kumohon?

Tak dapat aku melepaskan diri

Dari tatapan pandang-Mu

Apalagi yang mesti kusampaikan?

Semua orang ingin menatap-Mu

Namun hamba-Mu yang sejati

Ingin Kau melihatnya

Dari-Mu lah segala keindahan ini

Hanya Kaulah yang indah

Yang lain buruk semua

Syuhada sejati memberikan surga

Berupa taqwa kepada-Mu

Tuhan, malam perpisahan begitu gelap

Dan menakutkan

Tapi hatiku yakin

Fajar pertemuan telah dekat

Di haribaan Adam

Akan Kau letakkan mutiara suci

Dan untuk Iblis

Kau limpahkan debu kehinaan





Sumnun



ANTARA MATA DAN ALIS



Telah kuenyahkan hatiku dari dunia ini

Namun dengan-Mu hatiku tak pernah tercerai

Hingga bila kantuk sejenak mengatup mataku

Kusua Kau antara alis dan kelopak mata



Terjemahan Abdul Hadi W. M.

Selasa, 14 September 2010

Sajak-sajak Rumi Dalam Divan SamshiI Tabris

Bagaimana kau mesti bertobat bagi dosa-dosamu yang banyak kepadanya,
o Hatiku? Kekasih setia, kau tidak.

Jiwanya sangat pemurah, kau begitu banyak meminta. Kurnianya begitu berlimpah ke atasmu, namun banyak dosa kaulakukan kepadanya.

Dalam hatimu iri, niat buruk dan fikiran keji bersarang; sedangkan dalam hatinya bersemayam pesona, kasih sayang dan berkah.

Kepada siapakah kasih sayangmu ini dicurahkan? Kepada jiwamu yang pahit agar berubah menjadi manis. Kepada siapakah seluruh pesonanya ditunjukkan? Kepada kau agar dapat bersatu dalam persaudaraan para pecinta.

Kau akan menjadi orang yang gemar menyesali dosa-dosamu; dengan bibirmu, kauseru nama Tuhan berulang-ulang; pada saat itulah hatimu akan dianugerahi kesenangan kerana dialah yang memberimu hidup.

Kemudian kau takut disebabkan dosa-dosamu, kaucari jalan keselamatan dengan penuh penyesalan; pada saat itu mengapa tak kaulihat dia yang menyelinapkan rasa takut ke dalam hatimu?

Ditutupnya matamu rapat-rapat, di tangannya kau bagaikan batu kerikil; diremasnya kau olehnya lantas dilempar ke udara.

Ditanamnya bibit nafsu memburu emas dan wanita ke dalam sifat-sifatmu; disemainya cahaya Mustafa ke dalam jiwamu.

Yang satu menarikmu untuk mencintai dunia; yang lain berusaha menjauhkanmu dari dunia; namun di tengah permainan gelombang pasang ini kapal mesti berlayar terus atau karam.

Berdoalah berulang-ulang, menangislah sejadi-jadi kala malam, sampai gema dahsyat terdengar dari langit dan merobek pendengaranmu.

"Apabila kau orang yang bergelimang dosa, kumaafkan kau dan kuampuni dosa-dosamu. Apakah sorga yang kauinginkan? Jika itu inginmu, sekarang juga akan kuberi, diamlah dan akhiri permohonanmu!"

Syu'aib menjawab, "Ini dan itu tidak kuingin. Yang kuingin ialah menatap wajah Tuhan saja. Walau tujuh samudra menjelma kobaran api yang menakutkan, diriku akan kucebur ke dalamnya kalau aku dapat berjumpa dengan-Nya!

Namun kalau aku tak diperkenankan menatap-Nya, kalau mataku yang terendam air mata ditutup rapat sehingga terhalang untuk menyaksikan impian itu, aku lebih baik tinggal dalam api neraka, sorga bukan tempat tinggalku.

Tanpa pertolongan-Nya sorga adalah neraka bagiku. Aku akan dililit oleh warna kelam dan bau busuk sang maut; di mana cahaya abadi yang kemilau itu dapat kujumpai?"

Mereka berkata, "Akhiri ratap tangismu, agar penglihatanmu tak rabun. Matamu akan buta jika menangis berlebihan."

Syu'aib menjawab, "Jika dua mataku buta disebabkan menangis, setiap bagian dari diriku akan berubah menjadi mata; mengapa aku harus bersedih disebabkan buta?

Namun apabila dia mesti merampas mataku untuk selamanya, biarlah penglihatanku buta sama sekali disebabkan tidak pantas menatap Junjungan Kasih!"

Setiap orang di dunia ini mesti memilih satu saja yang harus dicintai, baik atau buruk, sesuai takaran sifatnya. Karena itu celakalah apabila kami membinasakan diri kami untuk tujuan lain yang sia-sia..

Pada suatu hari Syekh Bayazid mengekori seorang musafir. Syekh berkata, "Dagang apakah yang kaupilih, hai penjahat?"

Musafir itu menjawab, "Aku penunggang hemar!" Syekh berseru, "Menjauhlah kau dariku -- Tuhan, anugerahilah dia karena hemarnya dapat binasa sewaktu-waktu, sedangkan musafir itu dapat menjadi seorang hamba-Mu yang setia!"

2

O Pecinta, pecinta! Kau dan aku telah karam dalam gelombang air: siapakah yang dapat berenang?

Walaupun arus dunia akan mengamuk melambungkan airnya dan ombak naik menjulang bagaikan punggung unta, mengapa burung air mesti ketakutan? Sepatutnya burung udaralah yang ketakutan.

Wajah kita akan bercahaya, riang dan bahagia, bersatu dalam laut dan ombak selamanya, kerana laut dan aruslah yang menyebabkan ikan hidup dan berkembang biak.

Mari kawan, buang tuala itu; Air, biarkan kami tenggelam dalam lautmu!; Musa bin Imran, mari kemari! Belahlah air laut ini dengan tongkatmu.

Angin ini menghembus nafsu yang berbeza kepada setiap kepala; biarlah kucurahkan nafsuku kepada dia, si pembawa piala anggur, dan kau curahkan nafsumu kepada yang lain.

Kemarin Saqi merampas serban pemabuk ini. Kini kami diberi anggu lagi. Dia ingin membuang pakaian kami dan menelanjangi kami.

O Bulan dan Jupiter yang cemburu, mengapa kau malu menampakkan wajah bagaikan seorang bidadari, tidak maukah kau mengatakan kemana aku akan dibawa pergi?

Namun kemana pun kau pergi, kau bersamaku jua, kaulah mata dan sinarku; kalau kau berhasrat, mabukkan aku! Kalau kau mau, karamkan dan hanyutkan aku ke dalam ketiadaan.

Dunia ini bagaikan Bukit Sinai, dan kami ialah Musa yang mencari sinar-Nya; kerana setiap petunjuk berasal daripada-Nya, kemuncak bukit ini pecah berkeping-keping.

Sebahagian menjadi hijau, sebahagian putih, sebahagian menjelma mutiara, sebahagian menjelma manikam dan batu ambar.

Kau yang begitu rinduk pada wajah-Nya, lihat pecahan batu bukit-Nya ini. O Bukit, angin apa yang bertiup di atasmu? Kami mabuk mendengar gemanya.

O Penjaga taman! Mengapa kau datang dan ingin memukul kami? Kalau kami memang mencuri anggurmu, ambilah pundi-pundi kami sebagai gantinya.

3

Kini kusaksikan kekasihku, mutiara segala ciptaan dan kejadian, terbang ke langit, mikraj bagaikan roh Mustafa.

Matahari malu memandang wajahnya, cuaca kebingungan di angkasa bagaikan hati; cahayanya membuat air dan lumpur lebih berkilauan daripada api.

Aku berkata, "Yang manakah tangga tempatmu naik, tunjukkan! Aku ingin naik juga!" Dia menjawab, "Tangga naik ke langit tidak lain ialah kepalamu, titahkan kepalamu bersujud di bawah kakimu!"

Kalau kakimu dijejakkan di atas kepalamu, kakimu akan menunggang bintang-bintang; kalau kau ingin mengarung angkasa, angkatlah kakimu ke langit!

Di hadapanmu seratus jalan menuju langit akan terbentang, setiap subuh kau akan terbang ke langit bagaikan untaian doa.

4

Setiap saat ilham diturunkan ke dalam relung hatimu dari langit, "Berapa lamakah usia hidupmu, yang bagaikan ampas, akan bertahan di bumi? Naiklah!"

Seberat apa pun beban jiwa seseorang, pada akhirnya akan menjadi ampas. Apabila ampas memenuhi bejana, bersihkan ia secepatnya!

Jangan keruhkan lumpur ini setiap saat, agar airnya jernih. Agar kotorannya dibuang dan dukamu pulih.

Begitulah roh, seperti obor, asapnya lebih tebal dibanding cahayanya. Apabila gumpalan asap lenyap, cahaya dalam rumah tidak akan dipermainkan lagi.

Kau bercermin ke dalam air keruh, kerana itu tidak dapat melihat bulan atau matahari. Apabila langit diliputi kegelapan, matahari dan bulan tersembunyi.

Angin utara bertiup, udara pun segar. Begitulah angin sepoi di subuh hari bertiup agar udara segar di bumi.

Tiupan angin roh menyegarkan dada yang sesak derita. Nafas ringan dihela dan jiwa lega.

Roh ialah pengembara asing di atas bumi, negeri tak bertempat itulah yang dirindukan. Sebab apakah nafsu amarah sentiasa gelisah?

Roh suci, berapa lama lagikah kau mau mengembara di atas bumi ini? Kau elang raja, kembalilah kepada siul Baginda.

5

O Pecinta, pecinta! Masa bersatu dan berhadap-hadapan telah tiba. Dari langit terdengar suara, "Para rupawan yang molek seolah-olah bulan, selamat datang di sini!"

Orang-orang yang bahagia, kebahagiaan telah datang, jubahnya menyentuh bumi; kami rebut rantai yang membelenggu kami dan dibuangnya pakaian kami.

Minuman hangat itu telah dihidangkan; syaitan berduka cita, duduk bersendirian di pojok; Roh yang rindukan maut, berangkatlah kau! Saqi kekal, masuklah!

Langit berlapis tujuh mabuk kepayang kepadamu maka ia pun berahi; dalam tanganmu kami ialah meja tempat membayar; kerana kaulah hidup kami diliputi kedamaian.

Musafir, bunyikan gentamu setiap saat; pasang pelana kudamu; Angin sepoi, tiuplah roh kami!

O suara buluh perindu, dalam nadamu kukecap manisnya madu; siang malam nadamu memberi kecupan kesetiaan kepadaku.

Nyanyikan lagi dari awal, dendangkan lagu itu sekali lagi; O matahari kemilau, kau semata yang kupuja.

Diam jangan robek cadarnya; diam, tuanglah anggur ke dalam gelas dia yang sedang diam; jadikan dirimu cadar, jadikan dirimu cadar, biasakan duduk di sisi kemurahan Tuhan.

6

Sungguh nikmat berkata-kata, menyerahkan kepala, berbincang dengan bibirnya, apalagi ia membuka pintu dan menyambut, "Tuan budiman, masuklah!"

Didendangkannya kisah Telaga Khaidir kepada bibirku: Sesuai ukuran badan si pemakai sang penjahit jubah cintanya memotong kain.

Mata air mabuk menatap pandangan matanya yang nanar. Pohon-pohon menari di hadapan angin sepoi subuh.

Burung bulbul berbisik kepada rumpun mawar, "Rahasia apakah yang kausembunyikan dalam hatimu? Katakanlah, kawan! Tidak ada orang selain kau dan aku di tempat ini!

Rumpun mawar menjawab, "Jika kau masih dibelenggu hawa nafsumu, kebahagiaan tidak akan datang. Ringankan jiwamu dari beban nafsu dunia!

Lubang jarum nafsu itu sempit: Kau takkan dapat memasukkan dua benang ke dalamnya bersama-sama.

Lihat, bagaimana matahari bertambah panas, berkat wajahnya wajah bumi berkilauan cahaya.

Pada saat Musa melompat ke dalam semak yang terbakar, semak berkata, "Aku ialah air Telaga Kautsar, lepaskan terompahmu!"

"Jangan takutkan api, aku air dan madu dalam api! Kini sudah saatnya kau dianugerahi harta karun itu. Tahta ini untukmu, selamat!

Kau mutiara keluhuran, intan hatiku, roh yang bertempat dan tidak. Kau umur yang tidak pernah berkurang, apakah ada ciptaan lain sebagus kau?"

Di tangan pecinta setiap tangan berubah menjadi neraca salah dan benar. Berkat kau dunia yang diliputi pengkhianatan menjadi mata air kesetian dan pengabdian.

Tatkala kau datang, kulihat piala raja ada di tanganmu. Kau undang aku untuk memeriahkan pestamu seraya berkata, "Sila!"

Bagaimana hatiku tidak akan bergembira apabila tangan kekasih meremas-remas tanganku dengan gemasnya? Bagaimana hati bijih-bijih besi apabila mendengar ucapan selamat datang daripada batu filosuf?

Kini ia muncul, tangannya memegang tombak bagaikan orang Baduwi. Aku berkata, "Apakah yang harus kulakukan untukmu? Jawabnya, "Perlihatkan dirimu!"

Hatiku terperanjat dan berkata, " Apakah aku yang harus tampil lebih dahulu?" Pikiran berkata, "Atau aku yang mesti menunjukkan diri?" Katanya, "Kalian berdua, pikiran dan hati bersama-sama, jangan berpisah!"

Jika hidangan rohani sudah turun dari langit, tangan dan mulut mesti dibersihkan, jangan lagi ada bau bekas makanan.

Lihat, ujarku, tanganku sudah bersih. Kalau kau memang pemurah dan penyayang, angkatlah gelas anggurmu dan beri pula aku piala: mari kita berpesta sehingga subuh!

Sesudah itu akan kututup kedua bibirku, agar lampu siang dan malam dan nyala api lidahku serta merta sanggup menceritakan kembali seluruh kisah itu.

7

Raja datang, raja datang! Potong jari-jarimu, muliakan si tampan dari Kana'an.

Kerana jiwa segala jiwa sudah datang, masih perlukan membicarakan jiwa: tidakkah berkat kehadiran jiwa segala jiwa ini jiwa kita terpelihara untuk dijadikan qurban?

Pada mulanya aku ini gunung, kemudian menjelma jerami makanan kuda sang raja.

Orang Tajik atau Turki, hamba ini hampir dengannya seperti roh dengan badan: sayang, badan tidak mengenal roh.

Lihat, kawan-kawan mulai berkumpul, alangkah riang mereka: saat meringankan beban fikiran tiba; Raja Sulaiman melangkah ke arah singgasananya, sambil menghalau syaitan.

Mengapa kau diam? Angkatlah kakimu cepat-cepat! Mengapa kau bimbang dan lesu? Kalau kau tak tahu jalan menuju istana Raja, bertanyalah kepada Hudhud.

Ucapkanlah doa-doamu di sana, katakan niat dan hasratmu yang tersembunyi; Raja Sulaiman mengerti bahasa para burung.

Percakapan, o Pengabdi, hanya tiupan angin yang membingungkan hati. Namun ia menitahkan, "Hai orang yang bercerai berai, berhimpunlah!"

8

Apakah pernah kau jumpai pecinta mabuk cinta seperti ini? Apakah pernah kau temui ikan yang sangat berahi kepada lautan ini?

Apakah pernah kau melihat wayang yang melarikan diri dari pengukirnya? Apakah pernah kau mendapatkan Wamiq bertobat kepada kepada Azra?

Pada waktu berpisah, pecinta bagaikan nama tanpa erti; tetapi satu nama seperti Kekasih tak memerlukan nama.

Kau laut, aku ikannya -- peganglah aku sesuka hatimu; berilah aku tujuan, perlihatkan kemuliaan seorang raja. Tanpa kau aku terlunta-lunta.

Raja yang megah, kurang apakah petunjuk jalan ini? Kalau kau tiada, api menjulang.

Apabila api memandangmu, tentu ia akan pergi; kerana itu siapa pun yang dapat memetik mawar daripada unggunan api, api akan mengurniakan mawar yang lebih indah.

Tanpa kau dunia ini membuatku sengsara, mungkin binasa; aku memohon kepadamu demi hidupku, tanpa kau hidup ialah lingkaran aniaya dan derita bagiku.

Bayanganmu seolah sosok seorang sultan yang sedang bertamasya di dalam hatiku, malahan bagaikan Raja Sulaiman pada waktu berkunjung ke masjid al-Aqsa di Yerusalem.

Beribu-ribu lentera dinyalakan, tabir semua masjid disingkapnya; sekeliling Syurga dijaga malaikat Ridwan dan bidadari-bidadari.

Segala puji kepada Tuhan! Di Syurga beribu-ribu bulan bersinar terang. Rumah suci ini pun didiami malaikat dan bidadari-bidadari, namun mereka terlindung daripada penglihatan si buta.

Burung molek dan bahagia itulah yang bertempat dalam Cinta! Siapakah yang dapat mencapai kemuncak Bukit Qaf selain `Anqa?

Molek si `Anqa mulia, Maharaja Syamsi Tabriz! Dialah Matahari yang tidak berasal daripada Barat atau pun Timur, tidak dari mana pun.

9

Esok alangkah bahagianya apabila tangannya membelai tanganku dengan penuh kasih sayang dan memperlihatkan wajahnya di jendela bagaikan bulan purnama.

Apabila mawar hatiku datang menghalau beban yang membelenggu tangan dan kakiku, kerana tangan dan kakiku ini masih terikat tangan dunia.

Lalu akan kubisikkan, "Demi kau, aku berjanji, o Nyawa rohku, apakah ada sahabat lain di dunia ini yang dapat menerbitkan keriangan hati selain kau, sebab anggut pun tidak sanggup membuatku mabuk!"

Apabila dia membelalakkan mata, menjawab sambil marah, "Pergilah kau! Apa yang kau kehendaki dariku? Aku kuatir kesedihanmu membuatku murung!"

Maka akan kuserahkan sebilah pedang dan kain kafan kepadanya, biar leherku dipenggal sebagai ternak qurban, sambil berkata, "Aku telah menyusahkan kau, baik, sembuhkan kini kepalamu yang pening!"

"Aku tak mau hidup tanpa kau, demi Tuhan yang mencabut nyawa insan, aku lebih baik mati daripada terlunta-lunta di bumi;

Aku tak percaya kau akan meninggalkan abdimu ini; kuceritakan berulang-ulang, tetapi setiap kali musuh-musuhku menyebarkan berita bohong semata.

Kaulah hatiku, tanpa hati aku takkan mengerti bagaimana mesti hidup: kaulah hatiu, tanpa kau aku akan buta.

O Musafir, tariklah suaramu yang nyaring, gesek biola dan tabuhlah rebana kalau kau tak punya buluh perindu.

10

Bawalah anggur yang banyak kemari: peras dan gilinglah dalam roda cakrawala yang berputar cepat ini.

Walau si piala gaib itu telah kenyang namun ia masih mengintai, tidak dapat menahan rasa kepayang dan kebiasaan jeleknya.

Cinta, kau sentiasa riang, manis dan lembut, lepaskan cadar yang menutup wajahmu.

Pujaanku, si wajah anggun, tuangkan anggur dari botol ke cawan itu agar tawa yang riuh pecah berderai.

Apabila kau tidak menginginkan kelopak mawar itu menguncup dan layu, mengapa kau membuka kedai minyak wangi?

Kami telah disesatkan oleh penglihatan mata ini dan membiarkan sungai mengalir deras sehingga arusnya menghanyutkan kami.

O roh, ke bumi luas kerontang ini kami dijatuhkan, bagaikan bebijian jagung dan sepanjang hari berdoa agar hujan diturunkan secepatnya.

Utusan baru berdatangan dari tiap-tiap penjuru, "Hujan tidak akan turun, pergilah kau!" Katakan dengan lantang, "Namun Tuhan melindungi kami!" kepada gagak pembawa warta kematian itu.

O penyebar kekacauan bagi jiwa, pencuri ulung dari Goa yang laknat, kaulah yang telah merampas biola Abu Bakar si penggesek biola yang piawai..

Kini kau hendak membuat hatiku mabuk sehingga aku berahi dan mabuk kepayang,

Kaulah sumber hayatku, jadilah engkau alamat baik bagaikan hari kiamat, kerana susu unta yang berkudis sekali pun ialah sumber kehidupan bagi orang Baduwi.

Alangkah tak tepermanai keindahan dan kemuliaanmu; Diamlah! Jangan berbisik, jangan bangunkan aku apabila kantuk sedang menceburkan diriku ke dalam lautan tidur yang sekejap.

Sumber: Abdul Hadi Wm on Saturday, September 11, 2010

Label: ,

Sabtu, 03 Juli 2010

Don't Cry For Me Argentina

(Evita:)
It won't be easy, you'll think it strange
When I try to explain how I feel
that I still need your love after all that I've done

You won't believe me
All you will see is a girl you once knew
Although she's dressed up to the nines
At sixes and sevens with you

I had to let it happen, I had to change
Couldn't stay all my life down at heel
Looking out of the window, staying out of the sun

So I chose freedom
Running around, trying everything new
But nothing impressed me at all
I never expected it to

Chorus:

Don't cry for me Argentina
The truth is I never left you
All through my wild days
My mad existence
I kept my promise
Don't keep your distance

And as for fortune, and as for fame
I never invited them in
Though it seemed to the world they were all I desired

They are illusions
They are not the solutions they promised to be
The answer was here all the time
I love you and hope you love me

Don't cry for me Argentina

(Backround Humming chorus)
(chorus)

Have I said too much?
There's nothing more I can think of to say to you.
But all you have to do is look at me to know
That every word is true